Monday, November 26, 2012

Budaya menyontek, harus dijauhkan!

Kemarin saya iseng-iseng membuka situs VOA Indonesia untuk membaca berita. Salah satu hal menarik bagi saya yaitu berita tentang Universitas Harvard Diguncang Skandal Nyontek. Berita ini tertera pada tanggal 22 november 2012 di situs VOA Indonesia. 

Sedikit tertegun saya setelah membaca berita yang satu ini. Bahkan budaya mencontek pun bisa menghancurkan reputasi Universitas paling bergengsi di Amerika maupun di dunia. Di Indonesia sendiri, budaya mencontek menjadi hal biasa dan bisa disembunyikan dari sang pelaku pencontek dan dicontek. Tidak terpengaruh sedikitpun akan reputasi sekolah dan universitas. Karena budaya mencontek di indonesia sudah menjadi salah satu kebiasaan bagi pelajar serta mahasiswa sekarang ini. 

Mencontek di indonesia tidak jelas hukumnya. Seolah-olah seperti kebiasaan yang wajar. Hukum mencontek cuma di terapkan pada diri guru/dosen yang mengajar di kelas, Tidak sepenuhnya dari pihak sekolah. Bahkan hukum merokok bagi pelajar/mahasiswa di sekolah pun bisa sedikit mengantisipasi agar siswa/mahasiswa tidak merokok karena hukumnya itu sangat berat. Misalnya di panggil orang tua agar siswa sendiri merasa malu dan sadar tidak merokok lagi. Seharusnya hukum mencontek juga begitu. 

Seperti halnya hukum mencontek di negeri Jepang. Jika mencontek, sang pelajar bakal di buat malu dan kena sanksi sosial serta dikeluarkan dari sekolah.

Sebenarnya guru mempunyai peranan penting untuk mengatasi budaya mencontek ini. Karena kebanyakan guru itu hanya menerapkan kepentingan semata. Ada dua jenis guru disekolah. Salah satunya yang benar-benar ber-idelisme anti mencontek dan ada pula yang menerapkan kepentingan sekolah agar menjaga reputasinya. jadi guru itu membiarkan siswanya mencontek agar prestasi sekolahnya terjaga. Beda sekali dengan di Havard yang justru hal tersebut menjadi sangat memalukan.

Karena mencontek salah satu bagian dari Korupsi. Itulah salah satu pengaruh kecil kenapa di amerika terkenal akan kedisiplinan dan menjadi negara maju di dunia. 

Bahayanya Mencontek 

Manusia-manusia yang hidupnya penuh dengan menyontek, kreatifitas dalam dirinya bakal terhambat. Penuh dengan rasa malas, putus asa, dan tidak bertanggung jawab. Semua yang diraihnya tidak halal karena kecurangan. Dan yang lebih parah adalah image/reputasi diri akan buruk di mata sosial.

Baiknya Mencontek

Tidak ada sama sekali.
Macam-macam Menyontek
1. Lirik sana-sini

Dibutuhkan leher panjang dan mata jeli agar bisa melakukan ini. Dengan melihat teman sebelah kiri dan kanan, depan , dan  belakang.

2. Ngepek
Dengan mencatat bahan materi yang akan diujiakan di dalam secarik kertas kecil, HP, serta media lain tanpa melihat teman.

3. Kode
Ini cara yang lebih gampang meraih jawaban bagi si penyontek.  Dengan bahasa tubuh si pemberi contekan. Biasanya ini dilakukan ketika soal adalah pilihan ganda. Misalnya: Megang tangan = A, Megang hidung = B, Megang Telinga = C, Megang jidat = D.


Menyontek juga disebabkan faktor2 sebagai berikut:
Faktor Mencontek
1. Ingin dapat nilai bagus

Siswa mana sih yang gak mau nilai bagus?. Karena dorongan inilah yang menghantui pikiran mereka untuk mencontek. Dalam konteks ini, guru harusnya menilai tak hanya dari jawaban soal, tetapi dari segi dia mengerjakan dan menyelesaikan tugasnya. Disinilah agar siswa terlatih ingin mengerjakan soal dengan sendiri-sendiri.

2.  Materi soal yang sulit

Ada guru yang memberikan soalnya yang berbeda dengan apa yang dipelajari siswanya selama disekolah. Ini juga berpengaruh ke point no.1. Kadang yang rajin belajar dirumah pun akan menjadi penyontek ketika menghadapi soal yang susah dari guru. Guru yang seperti ini harusnya memberikan materi soal yang telah dipelajari di sekolah.

3. Menunda-nunda

Akibat dari menunda-nunda tugas yang akan dikerjakan, siswa akan malas dan menyontek jawaban dari teman2nya. Karena waktu sudah terbuang banyak untuk bersantai-santai padahal tugas sudah mau dikumpulkan, siswa akan mengambil jalan pintas untuk menyelesaikan tugas dengan menyontek.

4. Tidak belajar

Alasan yang paling umum jika menyontek. Tidak belajar adalah hal yang pasti klo soal tidak terjawab dengan baik dan mendapatkan nilai jelek. Banyak siswa yang tidak belajar mengaku "Lupa" akan materi soal yang diberikan.

5. Menimbulkan Rasa tidak yakin

Selalu menyontek akan menambah kurangnya percaya diri untuk menjawab soal. Rasa tidak yakin dan ragu-ragu akan terus menghantui. Karena selalu terikat selalu percaya dengan hasil orang lain.

6. Sistem pengawasan kurang diperketat

Pengawasan saat mengerjakan soal pun menjadi faktor untuk menyontek. Teman saya pernah bilang: "Ah, paling gurunya bakal gak ngeliat kita menyontek kok, kan gurunya selalu mondar mandir keluar-masuk kelas." Karena terngat itulah saya menambahkan ini di point no 6. Kesadaran diri guru dan sekolah harus ditingkatkan dengan pengawasan yang ketat agar siswa yang menyontek ketakutan. Guru yang tegas untuk siap memberikan resiko jika ada yang menyontek.
Solusi
1. Peran Orang tua

Peran orang tua adalah yang paling utama untuk mendidik anak. Kewajiban orang tua agar anaknya tidak mencontek terus diterapkan. Jikala si anak akan mengikuti UAN disekolah, Selalu ingatkan si anak agar tidak mencontek. Dan ingatkan si Anak terus belajar dirumah agar bisa menjawab soal jika ujian.

2. Peran Teman

Selalu tegur jika ada teman yang mencontek. Jangan mengkait-kaitkan masalah persahabatan dengan tidak diberi contekan oleh teman. Intropeksi diri jika teman tidak mau memberikan contekan kepada kita. Karena teman udah berusaha keras menjawab soal dengan belajar dirumah. Apa itu sebanding dengan kegiatan kita yang bermalas-malasan dirumah?

3. Peran Guru dan Sekolah

Guru dan sekolah harus saling bekerja sama dalam memberantas budaya mencontek ini. Guru harus selalu memperingatkan siswanya agar tidak mencontek di kelas dan memberi nasehat / motivasi. Sekolah juga harus mempersiapkan  hukuman untuk siswanya yang melanggar peraturan dari guru (Menyontek).

4. Kesadaran Diri

Kesadaran diri kalau budaya mencontek hanya merugikan diri sendiri. Banyak-banyak dengar nasehat dari orang tua, teman, dan guru disekolah. Selalu intropeksi diri, karena mencontek itu bisa menjadi sebuah kebiasaan dengan kerugian jangka panjang. 
Pengaruh Mencontek untuk masa depan
Kalau Budaya Mencontek diterapkan, maka akan berdampak buruk di masa yang akan datang. Dulunya Mencontek, setelah besar jadi koruptor. Dulunya pergi dari rumah menuju sekolah. Setelah besar, Pergi dari rumah menuju Penjara.  Mengerikan bukan? 

Kehidupan sosial menjadi buruk. Karena temen sekolah dulu bakal terus mengingat kita bahwa dulu kita sering mencontek. Dan itu terus dibawa-bawa dan dibahas ke teman-temannya yang lain untuk dijadikan bahan obrolan. Dampaknya jelas, yaitu malu.

Terus percaya sama orang lain yang lebih cerdas. Kalau terus-terusan percaya sama orang, belum tau ternyata dia menyesatkan kita. Dampaknya jelas, Klo kita gampang kena tipu.

Dan yang terakhir, Menjadi generasi yang gagal. Bagaimana tidak, kita hanya menjadi pecundang di hari tua. Tidak bisa hidup sendiri jika tidak ada orang lain di sekitar. Tidak mau berusaha mendapatkan pekerjaan. Dan bisa-bisa menjadi pengangguran. Pernah dengar istilah "Sikap anak seperti orang tuanya". Jika kita menjadi orang tua dengan budaya mencontek, kasihan anak kita yg juga akan mengkuti budaya seperti kita sebagai orang tuanya.
Bagaimana dengan Kasus HARVARD?
Harvard yang merupakan universitas terbesar itu tidak terima dengan kasusnya tersebut. Tetapi dalam lingkup pendidikan, tentu dimana ada masa-masa mahasiswa itu merasa stres di dalam maupun diluar kelas. Di universitas yang berprestasi terbaik itu tentunya mengutamakan sistem yang bikin otak terus mengkonsumsi ingatan-ingatan pelajaran yang tentunya mengakibatkan mahasiswa harvard tidak selalu nyaman.

Maka dari itulah, mereka lebih mementingkan nilai bagus yang menjadi formalitas sebagai mahasiswa terbaik dari pada belajar baik dirumah. Belajar justru akan menambah otak mereka lebih terbebani karena sudah menerima pikiran berat dari pelajaran-pelajaran yang ada di kampus. jadi ruang kosong otak untuk mengkonsumsi pikiran belajar dirumah itu jadi penuh dan menibulkan rasa malas untuk meraih kenyamanan agar otak jadi fresh.

Menurut kesimpulan saya, mustinya Harvard harus banyak memberikan materi - materi, soal uji coba, dan tugas secukupnya untuk mahasiswa agar lebih enak belajar baik dirumah.

Sampai disini dulu postingan ini. Hilangkan Budaya Mencontek dalam diri. Karena Mencontek itu sama buruknya seperti korupsi...

Mencontek? Gak banget!


Referensi: 

Gambar:

15 comments :

  1. haha ngepek, bahasa jawa tuh...

    bagaimana dengan sobat? apakah suka mencontek?

    mencontek merupakan tindak atau awal menjadikan diri tidak jujur...

    ReplyDelete
  2. hmmm mo gimna lagi yah ,,susah buat ngilangin kebiasaan kaya gtu,,,udah terlanjur medarah daging,,kebiasaan yg paling biasatermasuk yg lg komen ini hahahhaha ....

    ReplyDelete
  3. Rumus mencontek di berbagai negara ternyata beda. Indonesia :sedikit wajar , di Jepang: bahaya bnget, Amerika =resiko mngerikan

    ReplyDelete
  4. Hahaha...
    Loe pasti juga suka nyontek madz.

    ReplyDelete
  5. Jadi lebih penting mana ; ilmu atau nilai?
    *pertanyaan menjebak bagi para contekers #halah*

    ReplyDelete
  6. Aku nggak suka menyontek lho
    aku sukanya monyolek (maksudnya suka bersolek :))

    ReplyDelete
  7. Ane sih nyonto biasa, lebih terhormat nyonto daripada ngepek :P

    ReplyDelete
  8. bener tuh,jauhkan menyontek dan lestarikan belajar mikir sendiri....

    ReplyDelete
  9. Setuju, saya suka kesal sebenarnya orang-orang yang tidak mau belajar sportif dan mempercayai dirinya sendiri, saya tidak suka kecurangan :(

    ReplyDelete
  10. hmmm...bingung mau ngomen apa, semuanya real :3

    ReplyDelete
  11. Yeeaah..
    Motivator nih, keren deh..
    Nyontek boleh asal gak ketahuan mad!!

    ReplyDelete
  12. penjelasanya lengkap banget gan,,,mencontek adalah perbuatan kriminal tingkat teri
    http://reviyanto.blogspot.com/2012/12/budaya-mencontek.html

    ReplyDelete
  13. kita juga punya nih artikel mengenai kebudayaan, berikut linknya semoga bermanfaat ya :D
    http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2593/1/Arst-9.pdf

    ReplyDelete
  14. sambil baca artikel disini...

    mampir juga ke http://dexamaker.blogspot.com/

    ReplyDelete
  15. Selamat bang madz,,
    berkat menyontek *eh*,maksudnya,berkat tulisan tentang mencontek bang madz dapet award dari VOA.

    Kayaknya kalo menghilangkan budaya mencontek masih susah bang,karena udah terlalu mengakar,mungkin kalo mengikis kebiasaan itu bisa.

    ReplyDelete

Setelah membaca, alangkah baiknya meninggalkan komentar. Karena komentar adalah sebuah apresiasi untuk penulis blog. Diharapkan komentar tidak mengandung spam dan kata-kata yang tidak pantas.

Terima Kasih.