Yang Dilakukan Sebelum Menghadapi Ujian Akhir

"Mad, BANGUN! UDAH PAGI, NIH!" Emak gue membangunkan gue dengan nada kayak terompet sangkakala.

"Lagi nggak ada mata kuliah ma..." Gue tidur lagi..

"Iya, memang nggak mata kuliah, tapi katamu hari ini ada UTS susulan!"

Dengan sekejap, gue udah mandi dan langsung ke kampus. Tiba-tiba tujuan gue berubah ke warnet, karena telat masuk.

Memang, gue adalah orang yang nggak tahu sama yang namanya jadwal ujian (apalagi susulan). Menurut temen gue yang kuliah di jurusan psikolog, gue termasuk orang yang nggak gampang stress. Iya, gue nggak punya banyak pikiran. Gue senang melakukan apa yang gue rencanakan ketimbang mikirin jadwal. Gue lagi dalam masa-masa belajar, belajar untuk menghargai/mengatur waktu. Makanya gue butuh yang namanya "Pacaran", biar bisa belajar mengatur waktu.

"Gimana mau belajar mengatur waktu, selagi jomblo aja jadwal lo berantakan, mad"

"Shit!"

Sebenarnya, postingan kali ini gue nggak ngebahas soal waktu ataupun jadwal. Yang mau gue bahas adalah tentang ujian. Lebih tepatnya, yang dilakukan orang sebelum menghadapi ujian akhir. Bukan ujian hidup. Kalau butuh pelajaran mengenai ujian hidup, silahkan kalian cari artikel blog-blog religi dan motivator.

Oke, langsung aja. cekidot!

1. Beli Kunci

Bentar lagi UN (Ujian Nasional) 2014 bakal digelar. Nah, disinilah banyak siswa-siswa mendadak jadi banyak duit atau membobol tabungannya demi membeli kunci jawaban. Waktu SMA, gue juga hampir mau beli kunci jawaban. Gue juga bohong sama nyokap gue dengan modus bayar duit SPP. Karena gue ragu dan nggak percaya akan kunci jawaban, akhirnya duit itu gue bayar buat SPP. 

Emak gue kaget, karena ngeliat kartu SPP gue yang udah melewati bulan yang semestinya. Alias, kelewatan lunas. Walau tuh duit nggak bisa beli kunci jawaban, yang penting bisa beli sedikit kunci kebahagian untuk orang tua. 

Ngeles....

2. Ber-nazar

Mau menghadapi ujian akhir, banyak diantaranya siswa-siswi yang mendadak religius. Gue seneng aja, tapi setelah lulus dan melakukan nazar, mereka kembali seperti semula. Nazar nya juga bervariasi, ada yang religius banget, sedang, dan nggak religius sama sekali. Contoh nazar yang nggak religius itu adalah "Kalau lulus, gue bakal usaha dapetin cewek.."..

3. Belajar

Belajar itu memang yang utama kalau urusan pendidikan. Ada yang benar-benar belajar (walau nggak ada ujian tetap belajar), dan ada juga yang pura-pura belajar. Yang pura-pura belajar ini biasanya suka menjual kata "Belajar" sebagai alasan untuk main-main dan keluar rumah.

"Kamu mau kemana?" Kata nyokap..

"Mau belajar, ma.." 

"Trus, kenapa keluar rumah? kan besok mau ujian.." Kata nyokap sedikit curiga.

"Belajar di rumah temen ma, biar enak gitu belajar bareng.."

Dan pas pengumuman kelulusan, lo nangis..

4. Refreshing

Refreshing itu perlu untuk menyegarkan pikiran karena terlalu berat menjalani aktivitas belajar. Yang anehnya, ada yang refreshing sebelum belajar. Alasannya, sih, untuk pemanasan otak. Ya terserah deh, pas pengumuman kelulusan, lo nangis.

5. Bikin Strategi

Sebelum menghadapi ujian, siswa-siswa semakin kreatif dan pinter. Contohnya, banyak siswa-siswa yang menyusun strategi. Strategi itu bisa berupa bikin tepekan, menyimpan tepekan saat menghadapi ujian, akses menyontek dari sisi tempat duduk, dan mempelajari kode-kode menyontek (dibutuhkan kerjasama dengan temen..) 

Hati-hati aja, sih... semoga strateginya nggak dibongkar pengawas. Ntar pas liat pengumuman, lagi-lagi lo nangis.  

Jadi, point yang mana lo lakuin sebelum menghadapi ujian akhir? Kalau ada point yang perlu ditambah, tinggalkan melalui komentar ya..

Selamat Menghadapi Ujian Akhir !

"Kenapa harus takut menghadapi ujian akhir? Toh, kita suka meremehkan ujian hidup bukan?" - Rohim (Siswa sekolah baru dibangun)

Sumber Gambar Siswa UN By www.Solopos.com