Laman

Tuesday, December 18, 2012

SUPERSPEEDY: Selamatkan dunia dengan Komunikasi dan Informasi


Pada suatu hari, terkenal salah satu kota yang maju dan merupakan penghasil sumber daya. TelkomCity adalah suatu kota yang terkenal akan ketentraman dan sumber daya energinya yang besar. Dibalik semua itu, ternyata banyak yang ingin memanfaatkannya. Salah satunya usaha Alien dari planet Gagarin yang ingin menguasai sumber daya energi tersebut. Alien tersebut datang dengan lima pesawat ke TelkomCity

Kekuatan Alien tersebut sangat berbahaya, didukung dengan teknologi yang super canggih. Sehingga masyarakat TelkomCity sangat membutuhkan orang yang dipercaya dan memiliki kemampuan dibidang teknologi untuk melawan kekuatan dari Alien. Dipilihlah gue sebagai orang yang dipercaya tersebut. Dan Walikota menamai gue dengan sebutan "Superspeedy" sebagai Superhero di TelkomCity.

Walikota mempercayakan gue untuk melakukan misi mengusir para Alien yang mengganggu di Kota ini. Sebagai orang yang dipercaya, maka tanggung jawab gue semakin besar. Gue gak bisa melakukan ini semua dengan sendirian. Gue butuh partner dalam kerja gue melindungi TelkomCity. Maka terpilihlah Aksan, teman sekampus gue dengan keahliannya di bidang Teknologi Informatika, mendesign kostum yang gue pakai, dan membuat senjata. Sedangkan gue sendiri dibekali seperangkat alat canggih dari walikota, yaitu Telkomspeedy.

Telkomspeedy adalah sebuah pusat di antara teknologi canggih lainnya. Dengan Telkomspeedy, gue bisa terhubung dengan masyarakat TelkomCity dan memberitahukan bahaya selanjutnya yang akan datang. Fungsi lainnya, gue bisa memantau peralatan yang cocok untuk melawan Alien. Dari kualitas koneksi internet dari Telkomspeedy yang tanpa batas dan cepat, gue bisa menerima informasi secara cepat pula.

Aksan menyarankan gue alat apa selain Telkomspeedy yang gue pakek untuk melawan para alien. Maka terpilihlah 3 alat pokok. Diantaranya ada Qbaca ,Telkomsel, dan Speedy Monitoring serta Sejata canggih untuk melawan Alien. Dan kita pun siap menghadapi pertempuran ini.
In Action!
Suatu hari, Alien mulai menganggu banyak aktivitas masyarakat Telkomcity. Sehingga masyarakat pun resah terhadap Alien. Peran Polisi pun tidak cukup untuk melawan lima alien dengan kekuatannya yang canggih itu. Gue dan Aksan siap memakai peralatan yang kami butuhkan. Dan kami pun siap meluncur ke kota.

Sebelumnya, gue telah memasang Speedy Monitoring untuk melindungi markas yang merupakan tempat gue dan aksan merencanakan  strategi -strategi dan menyimpan peralatan atau arsip-arsip penting. Gue juga memakai Telkomsel dengan jaringannya yang stabil dan tarifnya murah untuk menghubungi orang-orang yang gue butuhkan nanti. Dan tidak lupa Qbaca, untuk mengetahui apa kelemahan musuh dan senjata apa yang cocok untuk melawan alien tersebut melalui buku digital.

Gue berhadapan dengan dua alien, tiga lainnya meluncur ke tempat lain. Dua Alien tersebut sangat licik, sehingga Aksan yang lengah diserang dengan tembakannya yang berhasil mengenai tangan kanan Aksan. Sehingga tangan kanan Aksan tidak bisa berfungsi alias lumpuh sementara.

Gue yang semakin geram menyerang Alien dengan tembakan Power Blast yaitu tembakan dengan ledakan dahsyat yang cukup untuk menghancurkan tubuh alien yang lebih besar itu. Alhasil cuma satu Alien yang hancur. Satunya lagi menyerang dengan berlari kencang ke arah gue. Gue pun sedikit kewalahan. Tangan kiri Aksan yang masih berfungsi pun berhasil menghentikan gerakan Alien dan menghancurkannya dengan explosive radiation yaitu Peledak yang mengandung radiasi yang kuat.  

Sayangnya dengan menggunakan Explosive Radiation, Stamina Aksan berkurang sekitar 30%. Itu karena Explosive Radiation memberikan sedikit efek radiasi buat penggunanya. Aksan pun semakin lemas dan gue berfikir lama kelamaan bakal berpengaruh dengan daya pikirnya. maka dari itu gue membuka Qbaca melalui smartphone Android untuk mencari tahu bagaimana mengembalikan Stamina Aksan agar normal kembali.  

Sesaat lagi membaca, tiba-tiba gue mendapat telpon dari walikota. Walikota memberi tahu ternyata saat ini dia sedang disandera oleh salah satu alien dari tiga alien yang pergi tadi. Ini membuat gue belum bisa mengembalikan stamina Aksan untuk sementara. Gue meninggalkan Aksan ditempat agar beristirahat dahulu dan pergi untuk membantu Walikota.

Walikota disandera di suatu gudang dengan mulut ditutup dan tangan terikat. Terlihat ada satu Alien yang menjaganya. Gue pun melangkah sedikit demi sedikit ke arah Walikota. Namun apesnya, gue ketahuan oleh Alien. Tanpa pikir panjang, gue pun menantang Alien tersebut. Namun Alien tetap licik, dia menodongkan senjatanya ke arah Walikota. 


Gue terdiam sejenak untuk memikirkan strategi apa yang mau gue pakek saat ini. Gue pun mengadakan sedikit negoisasi dengan Alien. Alien menginginkan gue agar disandera dan imbalannya Walikota dibebaskan. Sekitar lima menit untuk berfikir, gue pun menyetujuinya.Walikota pun berontak agar gue mencabut keputusan gue tadi. Gue pun mencoba untuk meyakinkan ke Walikota agar mau nurut kalau sebenarnya gue punya strategi untuk ini. 

Sebenarnya ketika gue berfikir tentang nego tersebut, gue memakai Telkomsel untuk mengirim pesan singkat ke salah satu teman gue yang bernama Tono. Tono gue perintahkan untuk membantu gue disini. Karena Tono ahli dibidang akrobatik, gue membutuhkannya untuk melancarkan strategi gue. 

Sekitar beberapa menit, gue melihat Tono datang. Dan Alien pun geram karena semakin ada saja orang yang mau ke gudang. Tono pun mengajak Alien untuk berbincang-bincang dengannya agar pandangan Alien ke gue teralihkan. Gue memanfaatkan waktu tersebut dengan mengeluarkan senjata dengan tangan terikat. Akhirnya senjata itu berhasil gue keluarkan. 

Tono yang tau akan itu langsung bersiap melakukan strategi gue. Dan gue pun menendang senjata itu ke arah Tono. Dengan gaya akrobatik, Tono berhasil menangkap senjata dari gue. Alhasil, Alien pun musnah ditembak oleh Tono. 

Gue pun sempat mengucapkan terima kasih kepada Tono karena udah mau membantu gue. Dan sekarang total Alien tinggal dua lagi.

Setelah dari gudang, Aksan sempat terpikirkan oleh gue. Gue pun siap untuk kembali ke tempat Aksan beristirahat dan melanjutkan mencari Informasi untuk memulihkan kondisinya. Dan gue menemukan salah satu buku yang membahas tentang teknologi yang didalamnya terdapat informasi untuk memulihkan kondisi Aksan serta tangan kanannya yg lumpuh akibat serangan Alien. 

Setibanya di tempat Aksan,  Aksan sangat senang karena gue sudah menemukan cara agar kondisinya pulih serta tangan kanannya yg berfungsi dengan baik. Setelah beberapa menit, Kondisi Aksan pun normal kembali. Aksan pun siap memikirkan strategi berikutnya. 

Namun ada hal yang mengejutkan datang untuk kami dan masyarakat Telkomcity. Kabar mengejutkan itu adalah Satu Alien telah merencanakan pengambilan sumber daya di Telkomcity dan bakal mengakibatkan jatuhnya kemakmuran Telkomcity. Proyek pengambilan sumber daya tersebut sudah berjalan sekitar 15 menit. Tak hanya itu, ketika Aksan mencoba untuk mengecek video di markas dari Speedy Monitoring, ada salah satu Alien yang berhasil memasuki markas kami. 

Kami pun memutuskan berpencar untuk menyelasaikan masalah tersebut. Gue mengurus masalah proyek sumber daya, sedangkan Aksan di bagian markas. 

Gue yang kini berada area proyek memergoki tingkah alien yang akan mengambil sumber daya di TelkomCity. Alien pun marah dan menyerang gue dengan kekuatan delay. Gerakan gue pun lamban akibat diserang dengan kekuatan Delay Alien tersebut. Dengan rasa panik, gue mencoba melakukan sesuatu agar waktu yang tersisa tidak sia-sia dan membuat semakin banyaknya sumber daya yang akan diserap oleh Alien. 

Alien pun siap menyerang gue yang lagi melamban dengan tembakannya mematikan. Jantung gue berdebar-debar dan siap menerima kematian. Ketika Alien ingin melancarkan tembakan, tiba-tiba datang Walikota yang langsung menyerang dengan melempar batu. Alien pun geram dan mengarahkan tembakannya ke Walikota. Gue yang melamban sekitar tiga menit tiba-tiba langsung menerima sebuah kekuatan yang menakjubkan. Gue gak tau dari mana asalnya gue mendapatkan kekuatan yang menakjubkan ini.

Alien pun melancarkan tembakannya ke Walikota. Gue yang mempunyai kecepatan kilat langsung menyelamatkan Walikota. Alien pun terlihat sangat marah dan terus ingin menyerang kami sampai mati. Akhirnya gue pun mengeluarkan kekuatan super untuk menyerang Alien. Dengan jurus SuperFlash, Alien pun hancur berkeping-keping.

Gue masih bingung kenapa tiba-tiba gue mempunyai kekuatan ini. Tiba-tiba smartphone gue menerima suatu sinyal wi-fi. Akhirnya gue tahu apa yang mengakibatkan gue punya kekuatan super ini. Ternyata ini adalah efek dari Indonesia Wifi yang terhubung dari Hotel Area Proyek. Dengan Sinyal Wi-Fi, Kostum gue di design bisa menerima kekuatan dari Sinyal tersebut. Sehingga gue terlihat kuat dan prima.

Tiba-tiba gue kepikiran gimana nasib Aksan di Markas. Gue dan Walikota bergegas membantu Aksan disana. Saat ini tinggal satu Alien lagi yang masih hidup.

Setibanya dimarkas, gue sangat kaget ternyata Aksan di ikat oleh Alien. Alien tersebut sedang mengendalikan komputer kami. Ternyata Alien sedang melanjutkan Proyek pengambilan Sumber Daya melalui Komputer. Alien pun sangat senang karena tugasnya sudah selesai ketika kami tiba di markas dan segera pergi dari bumi.

Gue gak bisa membiarkan Alien pergi begitu saja setelah menghabiskan Sumber Daya di TelkomCity. Akhirnya Alien berlari dengan kecepatan yang luar biasa menuju UFO. Sadar karena Wi-fi tidak terhubung di markas, kecepatan gue tiba-tiba kembali normal dan tidak bisa melampaui kecepatan larinya Alien. Rasa putus asa sempat menghantui pikiran gue.

Smartphone gue berbunyi dan berisi pesan dari Tono. Tono memberi tahu kalau dia bertemu satu Alien yang lagi panik di Lokasi UFO. Tono menceritakan kalau ternyata Alien tersebut panik karena dia kehilangan pesawat UFO nya. Diketahui pesawat UFO tersebut telah dipreteli oleh Orang-orang yang gak bertanggung jawab. Mendengar berita itu, gue langsung pergi ke lokasi UFO untuk bertarung dengan Alien Terakhir.

Alien pun terkejut kalau Gue, Walikota, Tono dan Aksan berada di lokasi UFO. Alien pun terlihat marah karena dia sudah tahu kalau teman-temannya sudah tewas semua. Alien yang marah menyerang kami dengan kekuatannya. Alien pun berubah wujud mirip gue dan mempunyai kekuatan serta jurus yang sama pula. Panik dengan keadaan, gue pun mencoba melawan Alien seperti melawan diri gue sendiri. Walikota, Aksan, dan Tono pun bingung memilih yang mana gue yang asli.

Akhirnya gue berhasil memojokkan Alien yang ternyata berdampak buruk bagi gue. Aksan siap melancarkan tembakan ke arah gue, karena dia tidak bisa menebak pasti mana gue yang asli. Mungkin dengan moment terpojok, Alien memanfatkan teman gue agar dia merasa dialah gue yang asli. Alien memang licik.

Gue coba memastikan Aksan kalau gue lah yang asli. Aksan pun terlihat bingung. Akhirnya Tono mencoba uji siapa diri gue yang asli dengan idenya. Tono ingin gue dan Alien berbicara. Aksan, Walikota, dan gue pun bingung dengan idenya Tono yang hanya menyuruh berbicara untuk membedakan gue dan Alien. Tono pun sempat mengatakan kalau dia udah tau kalau sebenarnya Alien itu dari tadi tidak bisa bicara sama sekali.

Alien yang menyamar jadi gue pun panik setengah mati kalau dia bakal ketahuan. Aksan yang tanpa pikir panjang pun langsung mengarahkan tembakannya ke Alien yang nyamar. Alien pun berteriak dengan suaranya yang aneh dan mati. Merasa tebakannya benar, Aksan menghebuskan nafas lega.

Dengan keberhasilan memusnahkan semua Alien, Walikota, gue, Aksan dan Tono pun merasa senang. Gue yang kelelahan pun terkapar. Walikota yang panik langsung menyuruh Aksan memanggilkan Ambulan dengan Telkomsel nya.

Setelah lima jam terbaring di rumah sakit, gue merasa banyak yang memenuhi ruangan gue. Ketika sadar, tenyata banyak dari masyarakat TelkomCity yang mengucapkan terima kasih ke gue dan memadati ruangan. Walikota pun sangat berterima kasih atas kinerja Gue, Aksan, dan Tono dalam melindungi TelkomCity. Perawatan gue dirumah sakit pun ditanggung oleh Walikota.

Gue merasa inilah moment yang terbaik menjadi superhero. Gue bisa melindungi masyarakat, mengerti artinya persahabatan, dan pentingnya menjalin komunikasi. Dan gue pun turut berterima kasih kepada Tuhan, Aksan, Tono, dan Walikota atas kepercayaannya ke gue untuk melindungi TelkomCity.
Tidak lupa juga, gue berterimakasih kepada PT. Telkom. Karena Produknya yang canggih dan terbaik, gue bisa menyelesaikan misi ini.

Ps: Postingan ini untuk mengikuti lomba blog telkomspeedy

17 comments:

  1. :D Huanjir ceritanya panjang banget, tapi keren lah.. coba dibuat illustrasinya sedikit... biar nambah keren... soalnya kalo tulisan semua, orang yg kurang daya visualisasinya bakal bosen ngebaca ceritanya yg lumayan panjang... Keep Blogddicted!! SALAM HAFIZHOMNIA

    ReplyDelete
  2. Daya cipta visulisasi dalam sebuah karakter cerita sangat mantap gan. Semoga berhasil kontesnya

    Sukses selalu
    Salam
    Ejawantah's Blog

    ReplyDelete
  3. Keren, gan....ceritanya, penuh ketegangan #lebay, hehehe

    Btw, semoga sukses ngontesnya....Good Luck

    ReplyDelete
  4. Haha,, keren, gue bacanya serasa jadi superhero beneran.. Berasa gimanaaa gitu.. :D

    ReplyDelete
  5. whahahhahaa,, speddy hero's... mantap.. kunjungan perdana,.. dh aku fllow, ditunggu fllwback nya sob..

    ReplyDelete
  6. keren kak :)
    visit back ya >> http://reginacalista.blogspot.com/2012/12/i-am-super-speedy-superhero-yang.html

    ReplyDelete
  7. keren banget gan ceritanya... jangan lupa mampir dan komen juga ya di http://rhianzflash.blogspot.com/2012/12/new-generation-super-speedy-world-in.html

    ReplyDelete

Setelah membaca, alangkah baiknya meninggalkan komentar. Karena komentar adalah sebuah apresiasi untuk penulis blog. Diharapkan komentar tidak mengandung spam dan kata-kata yang tidak pantas.

Terima Kasih.